Rabu, 04 Maret 2015

Psikologi Manusia Menurut 5 Ahli Bidang Psikologi



                                   Psikologi Perkembangan

Fase-Fase Perkembangan Psikologi Manusia Menurut 5 Ahli Bidang Psikologi

1. Fase Psikologi Menurut Erik Erikson

1. A. Erik Erikson Menyaak ada 10 tahap perkembangan psikologi manusia yaitu sebgai berikut :

1. Usia 4-6 bulan pra-natal. — Glad vs Fear

Perkembangan psikososial pada tahap ini lebih merupakan aktualisasi hubungan perasaan antara anak dan ibu kandungnya. Perkembangan akan berfokus pada perasaan senang, yang diperoleh dari siklus ultra median dalam diri ibunya.

2. Usia 7-9 bulan pra-natal — Calmness vs Anxiety

Perkembangan tahap ini lebih bertumpu pada bagaimana manusia bisa mengkolaborasi antara perasaan takut dan senang dalam bentuk ketenangan. Bila pada tahap ini manusia mengalami kegagalan maka kecemasan yang akan mendominasi diri bayi.

Eko Budhi Purwanto lebih suka menyebut kedua tahap perkembangan diatas dengan istilah “psychobiosocial development stages”, terlebih karena perkembangan psikososial anak dalam bentuk janin secara umum juga dipengaruhi oleh aspek-aspek perkembangan biologisnya.

Seperti yang dihasilkan dalam forum diskusi ilmiah oleh Kendra Cherry pada ADG Guide Forum, tahapan tersebut telah lebih disempurnakan seperti di bawah ini,

3. Bayi (0-1 tahun), Trust vs Miss-trust

Tahap kepercayaan atas harapan menjadi bagian tahapan yang sangat kritis bagi manusia. Tahapan ini adalah bagian aneksasi pribadi manusia,karena gagalnya perolehan kepercayaan pada tahap perkembangan ini akan sangat mungkin menimbulkan krisis kepercayaan.

4. Balita (2-3 tahun) Autonomi vs Doubt/Shame

Tahap otonomi adalah satu tahapan dimana manusia memerlukan kesempatan untuk mendapatkan hak untuk mengatur dirinya sendiri tanpa pengaruh kekuasaan manusia lainnya. Apabila pemenuhan kebutuhan otonom ini tidak diperoleh, maka manusia akan selalu hidup dalam keraguan.

5. Pra-sekolah (3-6 tahun). Initiative Versus Guilt

Tahap perkembangan lebih berfokus pada perkembangan inisiatif diri.

6. Usia sekolah (7-12 tahun). Industry Versus Inferiority

Pada tahap ini,manusia mulai mencoba untuk beraktualisai dengan teman-temannya, dengan tujuan agar mereka mendapatkan pengakuan atas kemampuannya. Bila menemui kegagalan dalam perkembangan ini, manusia yang bersangkutan akan lebih menjadi bersifat inferior.

7, Remaja (12-18 tahun). Identity Versus Confusion

Tahap ini lebih ditekankan pada proses pencarian jatidiri. Perasaan aman, dan merdeka menjadi kebutuhab utama bagi manusia untuk dapat menikmati perkembangan ini.

8. Pemuda (usia 20-an). Intimacy Versus Isolation

Tahap perkembangan ini lebih berfokus pada hubungan heterososial, termasuk didalamnya harapan akan pemenuhan kebutuhan dicintai, keintiman, dan kemesraan.

9. Usia Paruh Baya (akhir 20-an hingga 50-an). Generativity Versus Stagnation

Tahap perkembangan ini lebih berfokus pada bagaimana manusia mampu mengatasi problem-problem sosial pada umumnya, termasuk persoalan keluarga, tetangga, dan kebutuhan ekonomi-sosialnya.

10. Usia 65 – meninggal. Integrity Versus Despair

Perembangan psikososial pada tahap ini akan berfokus pada pertanyaan ” Apakah selama ini aku benar-benar berhasil, bagi diriku dan orang lain? Dan apakah aku juga berhasil membangun hidup untuk kebahagiaan pada akhir hidupku nanti?” Harapan akan kedamaian, ketentraman menjadi sesuatu yang membuat manusia bersangkutan menikmati perkembangan ini.

2. Tahap Perkembangan Psikologi menurut Jean Piaget

2.a. John Piaget Lebih menekankan kepada kata perkembangan kognitif dari pada perkembangan psikologi manusia, menurutnya manusia memiliki 4 tahap/fase perkembagan kognitif utama berikut secara rinci :

1. Sensori-motorik

Tahap ini dimulai sejak usia 0-2tahun. Ciri-cirinya: Dunianya terbatas pada saat sekarang dan disini, Belum mengenal bahasa, belum memiliki pikiran pada masa-masa awal, dan Belum mampu memahami realitas objektif

2. Pra-operasional

Dimulai sejak usia 2-7tahun. Ciri-cirinya: Pikirannya bersifat egosentris, pemikirannya didominasi oleh persepsi, intuisinya lebih mendominasi dari pada pikiran logisnya. Belum memiliki kemampuan konservasi

Tahap ini ada pada usia7-11. Pada tahap ini, muncul Kemampuan konservasi, Kemampuan mengklasifikasikan dan menghubungkan, Pemahaman tentag angka

Berpikir konkret, dan Perkembangan pikiran tentang reversibilitas.

3. Operasional-konkret

Dimulai sejak usia 11 tahun keatas. Pada tahap ini, Pikiran bersifat umum dan menyeluruh, berpikir proporsional, muncul kemampuan membuat hipotesis, dan Perkembangan idealisme yang kuat

4. Operasional-formal

Demikian penjelasan singkat tentang tahap-tahap perkembangan menurut salah satu tokoh yaitu J. Piaget. Ada banyak tokoh psikologi kognitif lain yang juga memberikan tahap-tahap perkembangan kognitif. Namun, Piaget memang yang sering dibahas dan beliau adalah saklah satu tokoh yang terkenal. Masih ada banyak pembahasan yang lebih detail yang bisa melengkapi dari pembahasan ini.



3. Tahap Perkembangan menurut Sigmund Freud

Menuru Sigmund Freud Perkembanga kepribadian seseorang dapat di bagi menjadi tiga tahap atau fase :

1. Tahap Infantil

Pemberian nama fase-fase perkembangan infatil sesuai dengan bagian tubuh – daerah erogen – yang menjadi kateksis seksual pada fase itu. Yang menjadi fase dalam tahapan ini adalahfase oral yang berlangsung dari 0 sampai umur satu tahun dan fase anal yang berlangsung dari umur satu tahun hingga usia 3 tahun serta fase falic yang berlangsung dari usia 3 tahun hingga berumur 5 atau 6 tahun.

2. B. Tahap Laten

Pada tahap laten, impuls seksual mengalami represi, perhatian anak banyak tercurah kepada pengembangan kognitif dan keterampilan.

3. C. Tahap Genital

Baru sesudah memasuki tahap ini (genital), secara biologis terjadi perkembangan pubertas yang membangunkan impuls seksual dari represinya untuk berkembang mencapai kemasakan. Pada umumnya kemasakan kepribadian dapat dicapai pada usia 20 tahun

4. Menurut Carl Gustav Jung ada 4 tahap perkembangan dalam psikologi manusia rincinya :

1. Usia anak (childhood),dibagi menjadi tiga tahap :

a. Tahap anarkis (0 – 6 tahun)

Tahap ini ditandai dengan kesadaran yang kacau dan sporadic atau kadang ada kadang tidak.

b. Tahap monarkis (6 – 8 tahun)

Tahap ini ditandai dengan perkembangan ego, dan mulainya pikiran verbal dan logika. Pada tahap ini, anak memandang dirinya secara obyektif, sehingga sering secara tidak sadar mereka menganggap dirinya sebagai orang ketiga.

c.Tahap dualistic (8 – 12 tahun)

Tahap ini ditandai dengan pembagian ego menjadi 2, obyektif dan subyektif. Pada tahap ini, kesadaran terus berkembang. Anak kini memandang dirinya sebagai orang pertama, dan menyadari eksistensinya sebagai individu yang terpisah.

2. Usia pemuda ( Youth and Young adult hood)

Tahap muda berlangsung mulai dari puberitas sampai usia pertengahan. Pemuda berjuang untuk mandiri secara fisik dan psikis dari orang tuanya. Tahap ini ditandai oleh meningkatnya kegiatan, matangnya seksual, tumbuh kembangnya kesadaran dan pemahaman bahwa era bebas masalah dari kehidupan anak-anak sudah hilang. Kesulitan utama yang sering dihadapi masalah kecenderungan untuk hidup seperti anak-anak dan menolak menghadapi masalah kekinian yang disebut prinsip konservatif.

Kelahiran jiwa terjadi pada awal puberitas, mengikuti terjadinya perubahan-perubahan fisik dan ledakan seksualitas. Tahap ini ditandai oleh perbedaan perlakuan kepada anak-anak menjadi perlakuan kepada orang dewasa dari orang tua mereka. Kepribadian selanjutnya harus dapat memutuskan dan menyesuaikan diri dengan kehidupan social.

3. Usia pertengahan (middle hood)

Tahap ini dimulai antara usia 35 atau 40 tahun. Periode ini ditandai dengn aktualisasi potensi yang sangat bervariasi. Pada tahap usia pertengahan, muncul kebutuhan nilai spiritual, yaitu kebutuhan yang selalu menjadi bagian dari jiwa, tetapi pada usia muda dikesampingkan, karena pada usia itu orang lebih tertarik pada nilai materialistic. Usia pertengahan adalah usia realisasi diri.

4. Usia tua ( old age )

Usia tua ditandai dengan tenggelamnya alam sadar ke alam tak dasar. Banyak diantara mereka yang mengalami kesengsaraan karena berorientasi pada masa lalu dan menjalani hidup tanpa tujuan.

5. ARISTOTELES berpendapat bahwa perkembangan anak atau individu dari lahir sampai dewasa, mengalami 3 tahapan yang masing-masing memiliki fase 7 tahun lamanya.

1. Masa Anak Kecil / Bermain pada usia 0-----7 tahun.

2. Masa Anak Belajar / Sekolah Rendah pada usia 7-----14 tahun.

3. Masa Remaja / Pubertas [masa peralihan anak menjadi dewasa] pada usia 14-21 tahun.

Penggolongan tahapan tersebut berdasarkan :

- Tahapan Perkembangan I--------II ditandai/dibatasi dengan pergantian gigi.

- Tahapan Perkembangan II----------III ditandai dengan mulai berfungsinya perlengkapan kelamin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar